Cantik, tubuh proporsional, pintar,
gaul dan berperilaku baik. Itulah gambaran cewek ideal yang ada di benak setiap
orang. Nggak heran kalo cewek yang memenuhi kriteria kayak gini sontak jadi
idola di lingkungannya.
Nggak perlu jauh-jauh ikutan Indonesian
Idol, AFI atau KDI, di sekitar kita tanpa kita sadari banyak
loh idola-idola yang sering jadi buah bibir. Di sekolah atawa kampus misalnya,
pasti ada aja satu-dua temen kita yang kelihatan paling menonjol dan jadi pusat
perhatian. Jadilah doi jadi temen favorit yang disukai semua orang.
Bahkan bisa jadi di habitat dakwah
kita, ada akhwat-akhwat tertentu yang karena kelebihannya jadi incaran para
ikhwan, atau sebaliknya jadi teladan kalangan akhwat. Meski itu nggak
diproklamirkan, toh fakta membuktikan akhwat macam gitu sering jadi pusat
perhatian. Paling nggak, banyak ikhwan-ikhwan yang ngebet pengin mengkhitbahnya
(ups).
Dulu saya punya temen kuliah nama
bekennya Epot. Eit…jangan manyun, biar namanya nggak keren, tapi anaknya cakep.
Udah bodi semampai, kulit mulus, otaknya juga encer. Cewek asli Tasikmalaya itu
tutur bahasanya juga lemah lembut. Pembawaannya juga bersahaja, nggak banyak cing-cong.
Jadilah doi banyak disegani cowok-cowok temennya. Mereka pada nggak berani
ngegodain, malah pada ngeper.
Temen satu lagi namanya Meme. Cantik
juga, tubuhnya mungil dan imut. Yang paling menonjol dari dia adalah: modis
abis. Kalo kuliah, mulai ujung rambutnya yang keriting ampe ujung kaki
didandani dengan warna senada. Kalo ijo, ijoooo semua…mirip ulat berjalan
he..he…
Belum lagi kalo ujan, pake payung
berenda-renda kayak cinderela. Wuih, pokoknya nyolok abis. Udah gitu ngomongnya
juga heboh. Tapi doi juga baek dan pintar. Sama siapa aja mau gaul dan semua
orang suka padanya. Uniknya, doi emoh jadi idola. Buktinya, Meme yang emang
hobi nyanyi itu malah nolak ditawarin rekaman, jalan menuju kursi idola. ”Kalo
mau jadi idola gampang, gue pernah ditawarin rekaman. Tapi buat apa jadi
penyanyi, nggak lah yaw,” katanya.
Lain lagi ama akhwat yang satu ini.
Sebut aja Anisa. Dari temen-temen seangkatannya, doi disebut-sebut sebagai the
favorite. Soalnya, wajahnya paling manis dan nggak ngebosenin (kata
temen-temennya). Dakwahnya? Tentu saja juga oke punya. ”Ah…masak sih. Itu kan
kata temen-temen aja, saya sih nggak merasa gitu,” elaknya saat ditanya gimana
perasaannya jadi yang “ter” di kalangan akhwat. Emang sih, dia mengakui, kadang
ada juga perasaan bangga atau geer. Walaupun begitu dirinya tentu nggak pernah
punya rencana untuk jadi idola.
Jaga diri
Sebenernya yang mencap seseorang itu
idola justru lingkungan tempat dia berinteraksi. Dirinya sendiri mungkin nggak
nyadar kalo selama ini jadi trend setter. Meski begitu ada juga yang
sadar betul kalo dirinya jadi pusat perhatian. Misalnya para jebolan Indonesian
Idol, AFI atau KDI kali ya. Mereka sih emang bener-bener
diorbitkan buat jadi idola. Jadi, mereka diekploitasi banget untuk mendatangkan
keuntungan. Tebar pesona sana-sini agar diakui eksistentinya. Padahal, nggak
usah tebar pesona kalo yang namanya orang punya ‘kelebihan’ pasti akan
kelihatan sendiri. Iya kan?
Makanya, buat kamu-kamu yang selama
ini -merasa ataupun nggak-di posisi sebagai cewek idola di tengah-tengah
habitatmu, kudu hati-hati membawa diri. Jangan sampai kelebihanmu sebagai cewek
favorit malah menjerumuskan. Misal karena TP alias tebar pesona ke sana ke mari
malah dianggap murahan. Hasilnya, paling-paling suka diusilin cowok.
Baiknya bersikap tawadhu,
meski tetep bergaul ama siapa aja. Jangan sampai pilih-pilih temen yang selevel
aja. Misal yang sama-sama cakep atau sama-sama pintar doang. Yang penting
jangan sampai keseringan muncul virus geer. Maklum, ini penyakit yang biasa
menyerang para idola. Geer alias gede rasa hanya bikin kecewa kalo ternyata apa
yang diharapkan nggak tercapai. Apalagi kalo udah urusan ikhwan (suit..suit),
bisa makan hati Non!
Moeslimah idol
Menjadi idola di tengah-tengah
lingkungan kita tentu hal yang membanggakan. Tapi jangan sampai hal itu
memunculkan perasaan sombong alias riya’. Sebaliknya, bagi kamu-kamu yang
memiliki kemampuan biasa-biasa aja, jangan rendah diri nggak bisa jadi yang
paling favorit. Toh, bisa jadi, seseorang diidolakan di hadapan manusia malah
dihinakan di hadapan Allah. Na’udzubillahi min dzalik. Contohnya para
‘pahlawan’ di Turki yang di dunia dipuja-puja (Mustafa Kemal, misalnya),
diidolakan dan dikasih penghormatan habis-habisan. Padahal mereka itu justru
pengkhianat agama Allah Swt.
Jadi, mending kamu memupuk diri
untuk menjadi idola sejati, yaitu menjadi muslimah dambaan Allah Swt. Syaratnya
gampang banget, Cuma satu kata: takwa. Nggak perlu syarat macam-macam. Nggak
perlu cantik, tinggi badan 170 cm, pintar dan berbudi luhur (Hik..hik…itu kan
syarat jadi Putri Indonesia ya). Juga nggak butuh fotokopi KTP, kartu keluarga
atawa slip gaji (emang mo kredit motor?).
Yup, untuk menjadi akhwat yang
disayangi Allah Swt. kita hanya dituntut untuk menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Nggak hanya dari sisi kuantitas yang kudu banyak, tapi
lebih penting lagi kualitas. Nah, kalo berhadapan dengan Allah neh sah-sah aja
kalo kita tebar pesona alias cari perhatianNya. Caranya, ya itu tadi banyak-banyaklah
beramal saleh.
Iya dong, Allah pasti akan care ama
kita yang berusaha mendekatiNya. Allah Swt berfirman (dalam hadis qudsi) yang
artinya: “Dan jika hamba-Ku mendekati dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan
berlari. Jika ia melangkah sedepa, Aku melangkah sehasta.” Oke deh, selamat
menjadi muslimah idol! [kholidah]
//BOX
Akhwat idola tetap jaga kehormatan
Siapa coba yang nggak bangga jadi
akhwat idola. Udah shalehah, cantik, pintar dan supel. Dijamin pasti jadi
incaran para ikhwan. Manusiawi emang. Para akhwat aja kalo liat ikhwan klimis
juga membatin, bahkan jadi gunjingan. Iya apa iya? Nah, gimana kalo kamu
termasuk akhwat idaman para ikhwan? Ada tips-tips yang kudu kamu perhatikan
supaya nggak muncul penyakit hati:
v???? Jangan mudah geer. Yup, gede
rasa bikin hati berbunga-bunga dan akhirnya hanya membayangkan yang indah-indah
saja. Padahal realita nggak selamanya indah Non. Sadarlah, it is the real
world. So, jangan baru dipuji aja udah melayang ke langit ke tujuh.
v???? Jaga pesona, jangan diobral.
Yup, jangan mentang-mentang punya modal tampang keren, trus suka cari perhatian
ke sana ke mari, padahal nggak ada urusan urgen. Apalagi kalo sering
berkelebatan di hadapan para ikhwan. Malu dong. Lagian kasihan mereka Non,
jangan bikin hati kebat-kebit. Sebab yang namanya ikhwan juga manusia, punya
rasa, punya hati…
v???? Jangan sombong. Jangan
mentang-mentang punya wajah di atas rata-rata para akhwat trus bersikap riya’.
Yup, hilangkan penyakit hati yang satu ini karena bisa-bisa menggerus amal baik
kita. Untuk itu jangan pernah pilih-pilih temen, entar dibilang somse.
v???? Jaga diri. Meski udah nutup
aurat dengan sempurna, yang namanya wajah cantik tetep keliatan. Makanya tetep
jaga diri jangan sampe jadi korban pelecehan. Tahu kan, cowok iseng nggak
pandang bulu, biar udah berkerudung dan berjilbab tetep aja digodain. Nah, jaga
diri jangan sampe jadi korban pelecehan.
v???? Jangan sok jual mahal.
Biasanya akhwat yang jadi idola suka jual mahal. Apalagi kalo urusan ikhwan.
Karena sadar jadi inceran, akhirnya jadi pilih-pilih banget. Kalo ada yang
minat mengkhitbah (ehm..), sering nolak karena merasa masih ada ikhwan lain
yang lebih cakep. Betul nggak? Jangan gitu-gitu bangetlah, entar bisa jadi boomerang
loh. Saking pilih-pilihnya, salah-salah malah dapet yang biasa aja atau malah
nggak kebagian (kue kalee…)
[diambil
dari Majalah SOBAT Muda, edisi 13/Oktober 2005]
Dikutip dari : Gaul Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap Berkomentar secara Arif Nan Bijaksana.
Trim's . . . !!!