Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS 9:18, At Taubah)
Di era modern ini remaja mesjid
memiliki peran yang sangat penting karena remaja mesjid merupakan organisasi
yang benar-benar memikirkan perkembangan islam . Dalam artikel ini akan saya
jelaskan secara rinci beberapa peran remaja mesjid .
Peran remaja mesjid
- Pendidikan. Remaja mesjid memegang peranan dalam penyebaran budaya islam . Melalui remaja mesjid secara bertahap kita dapat menanamkan nilai - nilai keimanan dasar , sehingga dapat membentengi generasi islam dalam pergaulannya. Sekarang ini seakan tiada batas pergaulan para pemuda,karena itu dengan remaja mesjid inilah kita bisa mengontrol dan mencegah pergaulan bebas yang setiap saat memintai generasi islam kita
- Pembentukan jati diri. Dengan pembinaan remaja mesjid kita bisa mengarahkan generasi muda islam untuk mengenal jati diri mereka sebagai muslim.jika mereka sudah mengenal jati diri nya maka mereka tidak akan terombang ambing dalam menentukan jalan hidup mereka
- Pengembangan potensi . Melalui remaja mesjid kita bisa memotivasi dan membantu generasi muda islam untuk menggali potensinya mereka serta memotivasi mereka dengan mengadakan kegiatan - kegiatan untuk menampilkan kreatifitas mereka
Dari
uraian diatas bisa kamu lihat begitu pentingnya remaja mesjid sebagai motor
penggerak generasi islam.
MASA REMAJA
Kalau kita berbicara tentang remaja, mungkin akan terbayang dalam benak kita
tentang anak-anak manusia yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria,
penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan
emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak
menjelang dewasa.
Dalam masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan
dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan
tanda-tanda orang dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari
keberadaan dirinya, ingin diakui, dan berkembang pemikiran maupun wawasannya
secara lebih luas. Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13
tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa
diperdebatkan.
Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat
berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi
remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar.
Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang
mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada
kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam
pembinaan remaja.
PEMBINAAN REMAJA MELALUI MASJID
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak
yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan
berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang
taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah
jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR.
Muslim).
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah
satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan
remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid
merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui
organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat
mengembangkan kreatitivitas.
Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal
shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai
keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang
selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah
mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun
Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada:
keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi,
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk
untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja
dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
1. Administrasi dan Kesekretariatan.
2. Keuangan.
3. Pembinaan Anggota.
4. Perpustakaan dan Informasi.
5. Kesejahteraan Umat.
6. Kewanitaan.
KUANTITAS DAN KUALITAS ANGGOTA REMAJA MASJID
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan memerlukan
perjuangan yang sungguh-sungguh dengan memanfaatkan segenap sumber daya dan
kemampuan. Dalam perjuangan dibutuhkan kesabaran tanpa batas, hanya bentuknya
saja yang mengalami perubahan.
Perjuangan yang dilakukan Remaja Masjid adalah dalam kerangka da’wah
islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada kebenaran yang
datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ada pertarungan antara yang haq
dengan yang bathil. Dimana telah diketahui bahwa kebenaran, insya Allah, akan
mampu mengalahkan kebathilan. Namun perlu diingat, bahwa di dunia ini
kebathilan yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan
kebenaran yang tidak terorganisir. Karena itu, dalam perjuangan melawan
kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi,
seperti bunyanun marshush .
Untuk membentuk bangunan yang tersusun kokoh (bunyanun marshush) diperlukan
organisasi dan management yang tangguh serta didukung sumber daya manusia (SDM)
yang mencukupi dan berkualitas. Perekrutan (recruitment) dan kaderisasi anggota
sangat diperlukaan oleh Remaja Masjid dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas
anggotanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan aktivitas dan misi
organisasi dalam menda’wahkan Islam. Bertambahnya anggota akan menambah
semangat dan tenaga baru, sedang tersedianya kader-kader yang berkualitas akan
mendukung suksesnya estafet kepemimpinan organisasi.
Remaja muslim adalah unsur utama organisasi Remaja Masjid Keberadaan dan
keterlibatan mereka dalam organisasi dapat dibedakan sebagai kader, aktivis,
partisipan dan simpatisan. Pengurus perlu meningkatkan kuantitas dengan
melakukan:
a.Melakukan pendaftaran (regristerasi) anggota.
b.Mendaftar remaja muslim warga baru.
c.Melakukan penyadaran kepada remaja muslim yang belum menjadi anggota, agar
mereka mau bergabung dalam wadah bersama.
Peningkatan kualitas yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keimanan,
keilmuan dan amal shalih mereka. Hal itu dilakukan dengan melakukan proses
kaderisasi yang dilakukan secara serius, sistimatis dan berkelanjutan, melalui
jalur: pelatihaan, kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas . Dalam proses
perkaderan dilakukan upaya-upaya penanaman nilai-nilai, akhlaq,
intelektualitas, profesionalisme, moralitas dan integritas Islam. Sehingga
diperoleh kader ideal Remaja Masjid yang memiliki profil : remaja muslim yang
beriman, berilmu dan berakhlaq mulia yang mampu beramal shalih secara
profesional serta memiliki fikrah Islam yang komprehensif.
SIKAP DAN PERILAKU AKTIVIS REMAJA MASJID
Sebagai generasi muda muslim pewaris Masjid, aktivis Remaja Masjid
seharusnya mencerminkan muslim yang memiliki keterikatan dengan tempat
beribadah umat Islam tersebut. Sikap dan perilakunya islami, sopan-santun dan
menunjukkan budi pekerti yang mulia (akhlaqul karimah). Pemikiran, langkah dan
tindak-tanduknya dinafasi oleh nilai-nilai Islam. Mereka berkarya dan berjuang
untuk menegakkan kalimat Allah dalam rangka beribadah mencari keridlaan-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala menjadi tujuannya, dan Rasulullah menjadi contoh
tauladan dan sekaligus idolanya. Gerak dan aktivitasnya berada dalam siklus:
beriman, berilmu, beramal shalih dan ber’amar ma’ruf nahi munkar, menuju
kesuksesan dan kebahagiaan fid dunya wal akhirah.
Beberapa sikap dan perilaku praktis yang perlu diperhatikan aktivis Remaja
Masjid berkaitan dengan aktivitasnya di Masjid, antara lain adalah:
1.Menyadari sebagai pemakmur Masjid.
2.Mengamalkan adab sopan santun di Masjid.
3.Rajin melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid.
4.Berpakaian yang islami.
5.Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
6.Mengembangkan kepribadian yang menarik.
7.Rajin menuntut ilmu.
8.Berusaha terlibat dalam kepengurusan Remaja Masjid.
JENIS-JENIS AKTIVITAS REMAJA MASJID
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah organisasi yang
menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjama’ah di
Masjid. Karena keterikatannya dengan Masjid, maka peran utamanya tidak lain
adalah memakmurkan Masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada Masjid
selalu menjadi program utama. Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid
meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan
keterampilan anggotanya.
Aktivitas Remaja Masjid yang baik adalah yang dilakukan secara terencana,
kontinyu dan bijaksana; disamping itu juga memerlukan strategi, metode, taktik
dan teknik yang tepat. Untuk sampai pada aktivitas yang baik tersebut, pada
masa sekarang diperlukan pemahaman organisasi dan management yang baik pula.
Adapun jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1. Berpartisipasi dalam memakmurkan Masjid.
2. Melakukan pembinaan remaja muslim.
3. Menyelenggarakan proses kaderisasi umat.
4. Memberi dukungan pada penyelenggaraan aktivitas Ta’mir Masjid.
5. Melaksanakan aktivitas da’wah dan sosial.
MENGATASI KONFLIK INTERNAL REMAJA MASJID
Konflik internal yang disebabkan adanya perbedaan ide, persepsi ataupun
motivasi dapat saja terjadi dalam setiap organisasi, tidak terkecuali pada
organisasi Remaja Masjid. Perbedaan pendapat memang sesuatu yang biasa dalam
berorganisasi. Dalam batas-batas tertentu kadang diperlukan, terutama untuk
mendapatkan pembanding atau alternatif dalam pengambilan keputusan (decision
making). Namun, perbedaan pendapat yang tidak terkendali dapat menyebabkan
perpecahan yang mengganggu aktivitas, karena dapat mengakibatkan terjadinya
perselisihan (konflik) di antara Pengurus Remaja Masjid maupun dengan
anggotanya.
Untuk menghindari terjadinya konflik internal dalam Remaja Masjid bisa
dilakukan dengan memupuk ukhuwah islamiyah (persaudaraan berdasarkan keyakinan
yang sama terhadap Islam). Rasa bersaudara sesama muslim harus melembaga dan
menafasi kehidupan organisasi Remaja Masjid, sehingga para anggota dapat
merasakannya.
Disamping pemupukan rasa ukhuwah islamiyyah, secara teknis juga perlu adanya
aturan main dalam berorganisasi. Aturan main utama dan paling penting adalah
adanya ketaatan pada pemimpin serta kesadaran mau kembali kepada Allah dan
Rasul-Nya, artinya menggunakan Al Quraan dan As Sunnah sebagai tempat ruju’.
Selanjutnya, dibuat aturan-aturan teknis yang mengatur kehidupan berorganisasi
secara bersama, yaitu: Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Pedoman-pedoman Organisasi yang lainnya. Selain aturan formal tersebut, dalam
kegiatan sehari-hari dikembangkan sikap toleran dalam berdiskusi, saling
menghargai pendapat orang lain meskipun itu berbeda. Juga perlu dikembangkan
teknik bermusyawarah yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Seandainya konflik itu tetap terjadi, maka perlu diupayakan adanya perdamaian
(ishlah) antara masing-masing pihak yang berselisih. Upaya pengishlahan ini
dapat dilakukan baik secara internal organisasi Remaja Masjid maupun dengan
bantuan Ta’mir Masjid.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat. (QS 49: 10, Al Hujuraat)
JARINGAN ORGANISASI REMAJA MASJID
Remaja Masjid biasanya menghimpun para remaja muslim yang berdomisili di
sekitar Masjid. Banyak Masjid yang mendirikan organisasi ini sebagai wadah
aktivitas generasi muda, sehingga muncullah ribuan organisasi Remaja Masjid.
Ini adalah potensi yang sangat besar dalam menggapai Kebangkitan Islam (the
revival of Islam) di abad ke-15 Hijriyyah yang telah dicanangkan umat Islam
dalam KTT Islam pertama di Rabbat, Marokko, tahun 1969.
Untuk mendayagunakan potensi Remaja Masjid bagi kemaslahatan umat Islam,
langkah yang perlu dilakukan di antaranya adalah dengan meningkatkan peran
sosialnya. Peran ini akan dapat optimal apabila mereka dipersatukan dalam suatu
asosiasi Remaja Masjid dengan membentuk suatu organisasi gabungan atau asosiasi
yang merupakan forum komunikasi, koordinasi dan kerja sama antar Remaja Masjid.
Forum ini menyatukan kegiatan-kegiatan Remaja Masjid dalam asosiasinya dengan
menyelengarakan aktivitas bersama.
Asosiasi Remaja Masjid bisa dibentuk pada tingkat lokal, regional maupun
nasional. Pada tingkat lokal, bisa menghimpun organisasi-organisasi Remaja
Masjid lingkup kecamatan maupun tingkat kota / kabupaten, untuk tingkat wilayah
merupakan koordinasi dari suatu provinsi, sedang untuk tingkat nasional
mengkoordinasikan seluruh Remaja Masjid dalam suatu negara. Struktur
organisasinya bisa terdiri dari tingkat kecamatan (Pengurus Cabang), tingkat
kota / kabupaten (Pengurus Daerah), tingkat Provinsi (Pengurus Wilayah) dan
tingkat nasional (Pengurus Pusat).
Saat ini BKPRMI adalah merupakan asosiasi terbesar dalam menghimpun Remaja
Masjid di Indonesia, dengan aktivitas dari tingkat lokal hingga nasional.
Sebagai suatu organisasi yang menghimpun pemuda dan remaja Masjid, Badan
Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dapat menjadi suatu
alternatif dalam menyatukan organisasi-organisasi Remaja Masjid di Indonesia.
Sudah selayaknya organisasi-organisasi Remaja Masjid bergabung dalam BKPRMI,
agar da’wah yang diselenggarakan dapat berlangsung efektif dan berdampak luas.
Beberapa program seperti pelatihan, bakti sosial, musabaqah tilawatil quraan
(MTQ), event perlombaan, seminar, peningkatan keterampilan, perumusan
pedoman-pedoman organisasi Remaja Masjid, work shop, temu kader dan lain
sebagainya, apabila digarap dengan baik akan memberi dampak positif yang luas
bagi kemajuan da’wah islamiyah. (berjamaah.com)
assalamu'alaikum, mohon penjelsannya mengenai latar belakang irmas dan profilnya.syukron
BalasHapusMantap artikelnya.
BalasHapusKegiatan positif untuk anak muda salah satunya harus di isi dengan yang namanya belajar dan melek finansial.
BalasHapusMungkin bisa diambil contoh anak muda yang sudah dari dini menyadari bahwa investasi itu penting.
investasi sejak masih muda
Apakah disini ada yang punya buku tentang judul ini?
BalasHapus